Senin, 08 Februari 2016

Sirami Aku Api Mu

Mangkatku dr nyiputat, dihadiahi rimis 'hujan shoghir'. tp wlopun kroyokan ttp tek ladeni.
Sampai dpn uin, ada bberapa mobil merah anti macet. ya dengan uwiw-uwiwnya melayu, ada sekitar 7 kalau hitunganku tak nyangkut, spt dasarnya aku padamu.
Merah padam menyala bertulis 'pantng pulang sblum padam', klo tmn2 @faik, @rifki, @hadi dll 'pantang pulang sbelum padhang', artine sebelum alarm subuh dateng ya ttp nyangkrung, mbuh drmn dan mau kmn arah pembicaraanya, yg penting.....(isi ik..)
ada 3 mobil belok masuk UIN jakarta 1, tp maju-mundur maju-mundur, gelisah. spt kang mas agus syukur yg gundah dg perayaan kesarjanaannya. Hihii
Kulanjut saja, mungkin ada asap klo ada api, dulu. skrg pake elektrik jg ngebul kok. Mematahkan lalu menyulam kembali penemuan org2 nya. Spt biasa teh hangat disediakan mamahnya @hadi, lanjut-lanjut menuju pengajian budaya oleh: kanda Abdullah wong 'Mata penakluk' mencoba menyiram api negatif yg sebelumnya belum liat siraman api d ciputat. Jadi ya ini 'hijrahku', spt org banyak angan-angankan. Ketika yg lain menyiram api cemburu atau mwnumbuhlan api asmara, saya disini terus tersiram, mengharapkan siraman-siraman air, entah air identitas, air tenger atau air secra sub-fisiologis-kultur, atau mungkin airNya yg menenangkan jiwa-jiwa yg berkobar karena masalah atau nikmat.
#MataPenakluk
Lihatlah apa ug tdk terlihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar