Zaman Rasulullah sistem politik sangat di tata rapih.
Suatu saat ada
orang baduy arab yang berkata “aku sudah beriman ya rasul”. Disitu firman Allah
turun, “katakanlah (wahai Muhammad) bahwa mereka baru islam, belum beriman”.
Mereka baru ber-islam, hanya covernya saja dan belum sepenhnya beriman kepada
Allah dan rasulNya. Setelah nabi wafat, khalifah yang ditunjuk Abu Bakar
As-shiddiq. Beliau menjabat 2 tahun lebih. Terbuktilah, bahwa baduy arab itu
baru islam saja belum beriman, mereka murtad bahkan memberontak kepada
kepemimpinan Abu bakar r.a karena disisi lain ada kepentingan politik
didalamnya, dari makkah, madinah sampai ke irak orang-orang pedalaman yang tak
suka sama abu bakar bertindak sesukanya, tapi abu bakar kewalahan dengan
permasalahan ini.
Baru khalifah
kedua ditunjuklah Umar bin Khattab, sang pemberani, tegas dan disegani kaum
jazirah -the jazeera tiger-. Ketika zaman Umar permasalahan masih banyak,
kemudian dalam kepemimpinannya menumpas habs para musuh islam, rang-rang yang
berani memerangi kaum muslimin hingga kenegri seberang, islam jaya, muslimin
disegani. Setelah itu digantikan sahabat Utsman bin Affan, mereka yang kemaren
ditumpas habis sama pemerintahannya umar sudah menantang lagi, apalagi beliau
menjadi khalifah sudah lanjut usia, diatas 70 tahun. Maka kinejanya kurang
maksimal. Islam disini mulai sangat ramai antara kubu muslim dan nn muslim.
Pada zaman Ali
bin abi thalib baru bisa dipecahkan kembali, karena beliau sangat cerdas. Nabi
pernah bersabda “pintunya ilmu ada di Ali”, itulah bukti kecerdasan beliau.
Selain cerdas beliau jg sangat kuat. Maka dengan ini mereka kembali segan,
namun ada problemattika lain dikubu islam itu sendiri, Syiah dan Mukhrijin
yaitu orang yang mendewakan Ali dan yang keluar dr kelompoknya. Memang benar, bahwa
kaum islam terpecah karena prblematika politik, artinya banyak sekali
kepentingan dari timses-timses calon khalifah waktu itu dan ditularkan sampa
anak cucunya. Berbeda dengan Kristen, dia terpecah karena iman – siapa yesus,
tuhankah dia, nabikah dia atau anak tuhan? – itulah yang menjadikan Kristen
terpecah.
(Prof Zainun kamal kultum in
masjid fathullah UIN Jakarta)
Tapi itulah
sejarah dari politik islam, bahwa kita jg harus mempercayainya. Adapun
referensi boleh berbeda, asalkan bisa dijadikan pegangan. Namun bagaimanapun
mereka itu sahabat nabi, yang memiliki starategi berbeda dalam menetukan arah
kepemimpinannya. Kalau kita kaitkan dengan pemilu sekarang bisa ditarik
kesimpulan bahwa kedua calon itu baik dan pintar semua, yang satu siap
menumpahkan musuh-musuh, penjajah bangsa. Yang satu siap membawa rakyat kearah
kecerdasan (Perbaikan bangsa dan kecerdasan masyarakat). Kalau nanti sudah ada
yang terpilih jadilah saudara, karena satu itu pedang hebat dan satunya lagi
tameng yang hebat, sedangkan Indonesia sebagai tubuhnya sudah menantikan
kebersamaan-kebersamaan seperti itu.