Selasa, 19 Februari 2013

Meneguk Barokah dipesantrenku



Jum’at 15 februari 2013
       Aku senang sekali tadi malam karena aku bisa meneguk beberapa cair barokah dari Romo kyai Farichin, para Asatidz, dan mbah wahab.
Malam itu sebenarnya aku hanya ingin bertemu, jumpa kangen dengan teman-temanku yang masih menjunjung tinggi barokah, you know barokah?
Al-barokatu huwa Ziyadatul Khoir, Barokah adalah tambahnya kebaikan.
Setelah shalat maghrib berjama’ah yang diimami oleh ustadz Mahbubul Atho, kamipun bergegas mengambil yasin kala malam itu adalah malam jum’at, tepatnya jum’at kliwon yang sebagian orang takut akan malam itu, entah kenapa takut kepada jin, setan ataupun genderuwo, lain halnya dengan para santri yang sibuk membacakan yasin kepada para auliya dan ahli kubur mereka, mereka tau do’a yang mereka panjatkan akan sampai kepada ahli kubur mereka, tidak peduli berapa lama meninggal, berapa banyak auliya ,mereka tetap semangat membacanya di aula pesantren.
Tanpa aku sadari ternyata room kyai sudah ada disana sedang menertibkan jama’ah putri, aku belum sowan tapi sudah ketahuan, mau bagaimana lagi kalau udah ketahuan, udah basah ya sekalian basahin aja,maksudnya ketahuan itu ya ragaku kelihatan sama room kyai di pesantern kalau jiwa mungkin setiap hari dipesantren.  Aku pun sekalian nimbrung dan duduk di shaf paling depan walaupun persaannya panas-dingin itu hanya sesaat setelah itu biasa lagi, kit abaca yasin, istighosah lalu tahlilan.
                Kepalaku benar-benar menunduk dari awal kali dibuka yasin sampai selesai mungkin hanya 2 kali nengok itupun pada saat room kyai menyuruh kepada salah satu santrinya untuk membaca lebih khusu’ lagi. Sorot matanya tajam tapi teduh, siap melindungi anak-anaknyadari raut wajahnya beliau berumur sekitar setengah abad, beliau mempunyai rasa kasih sayang yang tinggi dibuktikan pada kesehariannya dengan sikap yang tulus dalam mengajar, beliau jarang sekali membentak kepada santri yang mbeler, beliau malah memberikan perhatian lebih kepada mereka. Seharusnya pemimpin ya seperti itu, berjiwa singa dan siap melindungi.
Aku teringat kepada paduka sri maha raja prabu siliwangi walaupun usia sudah menggerogotinya, semua santri baik yang sudah lama ataupun yang baru tidak mampu menatapnya, bukan karena apa-apa, tapi karena keta’dziman mereka kepada beliau.
                Pondok pesantren Al-falah karangtengah yang diasuh oleh KH Fadlullah Muhammad Farichin Syahmarie ini hanya berdiri 3 lantai untuk putra dan 2 lantai untuk putrid, yang sekarang lagi direnovasi dengan jumlah santri kira-kira 150 itu beliau dapat membina semua santrinya, dan santri putri sekarang menetap sementara di rumah al-marhum al-mahfurlah ust irfan syahmari yang tahun ini sudah meninggalkan kita semua, kami kangen canda-tawa, tebak-tebakan, dan kejutan aneh dari beliau, semoga Allah mengampuni segala dosa-dosanya, amiiin.
Setelah selesai pembacaan yasinannya, disambung dengan shalat isya berjamaah dan pembacaan surat al-fath, al-fath berarti membuka membuka apa saja bertujuan untuk membuka pintu-pintu rahmat, maghfiroh , pintu ilmu, juga pintu rizki. Disambung dengan surat al-mulk, “surat al-mulk bertujuan mempermudah jalannya ruh pada saat malaikat izroil menjemput, karena kematian tidak ada yang tahu dan ketika ruh kita dicabut akan terasa sakit sekali bagai dikuliti hidup-hidup” pengendika beliau satu waktu.
Setelah kegiatan selesai, dengan pelatihan khotmil Qur’an bin-nadhor  dan juz ‘Amma bil-ghoib yang diikuti oleh santri-santri baru yang belum mengikutinya.
Tidak sampai disitu keberkahan yang aku teguk, aku lantas dipanggil oleh mbah wahab bersama dengan beberapa santri yang sudah lama menetap dipesantren, selain kami mbah wahab juga mengundan 7 santri yang ada dibilik atas, “undangna cah 7 go yasinan nang umahku” katanya dengan suara yang agak serak , umur beliau sebentar lagi menginjak satu abad.
Santripun bergegas memilih 7 orang diantara mereka yang malam itu sudah tidak ada kegiatan lagi. Aku tau mereka bukan sekedar memenuhi panggilan mbah wahab, tapi mereka tau bahwa aka ada barokah yang mereka peroleh. Setelah semuanya berkumpul kira-kira 12 anak, ternya ust Masykuri dan Ust Muslih sudah ada dirumah beliau, dengan wajah agak malu akupun bersalaman dengan beliau berdua, sang inspirator.
Sama seperti di aula pesantren, akupun  tertunduk ketika pembacaan yasin dari awal sampai akhir. Setelah selesai, mbah wahab dengan repotnya menyediakan makanan-makanan sederhana . sungguh bahagia menjadi santri, tak pernah merengut apalagi bersedih.
Ketika jam menunjukan angka 10 lebih, aku tidur dengan niat supaya jam 3 dini hari bisa bangun dan shalat tahajjud, tp entah kenapa mungkin lelah atau sangkin capeknya, aku tidak bisa bangun pada jam 3 malah bangun jam 5 lebih, sahalat subuh dan disuruh romo kyai untuk ikut ziarah ke makam garwo-garwonya mbah kyai Syahmarie setelah pulang dari ziarah, sayapun mengikuti penajian yang dipimpin langsung oleh romo kyai farichin, beliau membacakan kitab bajuri, kitab fiqh yang menjadi syarahnya kitab fathul qarib dengan kitab Ihya Ulumuddin kitab tasawuf yang terpopuler karangan syaikh imam Al-ghozali.
Setelah itu akupun pulang dengan berbangga hati, bahagia telah mencicipi keberkahan-keberkahan yang disuguhkan oleh pesantrenku.

Rabu, 13 Februari 2013

Puisi buat anak Kampung


Puisi buat anak Kampung

Anak kampung, ya.. kau anak kampung..
Sekalipun kau berada dikota.
Sekalipun kau menyongsong masa depan tanpa melihat kampung halamanmu.
Ingatlah anak kampung !!
Kampung halamanmu adalah tempat terindah, tempat kau dilahirkan, tempat pertama kali dimana kau bisa melihat senyuman sang mentari, rangkulan hangat lingkungan dan canda-tawa pepohonan.
Anak kampung !!
Kau selalu berteriak “aku ingin sukses !!”, tapi nyatanya kau hanya kaya dan bahagia dikota tanpa memberi cinta untuk kampung halaman.
Ingatlah cinta itu memberi dengan tulus.
Kampungmu itu tidak butuh kau sukses dikota, diluar negeri ataupun diangkasa, tapi mereka selalu bertanya-tanya : “apa yang telah kau berikan kepada kami, mana ilmumu yang kau timba dari rantau?” ya, sebuah kontribusi.
Anak kampung !!
Jadilah kau seperti pendaki gunung sejati, yang selalu mencari ilmu kemanapun, kekota ataupun keluar negeri lalu kau turun dari gunung dengan membawa segudang ilmu dan memberikannya kepada mereka.
Jangan dikira perantau itu tidak punya tanggung jawab, suatu saat kau akan ditagih oleh masyarakat, ingatlah itu anak kampung !!
Memang ilmu itu bukan hanya transfer-mentransfer atau mem-bloetooth tapi juga harus diamalkan dan dimanfatkan untuk kesejahtaraan kampungmu.
Add caption
Anak kampung !!
Aku tau, kau telah lama tinggal dikota.
Serba dimanjakan oleh fasilitas, dari makan sampai mengeluarkan, dari informasi sampai masuk tv.
Tapi janganlah kau ngartiskarena sesungguhnya kamu itu tidak mempunyai jadawal, bahkan nganggur.
Kau dipanggil buat shalat berjamaah atau sekedar duduk-duduk dengan masyarakat kampungmu saja tidak mau, kau berkata “aku ada acara”.




Anak kampung !!
Hati-hatilah dikota.
Karena dikota banyak sekali orang jahat.
Bukan sekedar preman yang ingin erampas semau harta-bendamu.
Tapi juga para penjajah yang akan menggugurkan cita-cita agungmu.
Resapilah tulisan Gusmus dibawah ini :
indonesia air mata kita
Bahagia menjadi nestapa
Indonesia kini tiba-tiba
Slalu di hina-hina bangsa
Disana bnyakorng lupa
Dibuai kepentingan dunia
Tempat bertarung berebut kuasa
Sampai entah kapan akhirnya
*sebuah kritikan bagi para penguasa
**dinyanyikan dengan irama “Indonesia pusaka”

Anak kampung !!
Jadilah kau orang yang cantik.
Cantik itu rela berkorban memberikan konsep-konsep kehidupan dan ilmu pengetahuan demi kemajuan kampungmu.
Cantik itu senyum lembut nan tulus diwajah.
Anak kampung !!
Janganlah kau berhenti untuk menyongsong visi hidupmu, niat dan tekad bulat yang kau genggam dari rumah.
Sesekali boleh kau berhenti untuk beristirahat, atau melangkah mundur satu kaki asalkan kau berani melangkahkan sepuluh kaki setelah itu.
Istirahat memang perlu dalam hidup dan perjuangan karena istirahat adalah pematangan dan penataan kembali strategi dan evaluasi langkah untuk hasil yang lebih baik.
Cintailah proses hidupmu.
Karena setiap proses itulah kau akan dididik menjadi lebih dewasa, lebih berani dan lebih tangguh tuk lebih baik.
Anak kampung !!
Seakarang kau telah berlayar.
Maka kembangkjanlah layarmu !!
Tapi janganlah kau selalu mengikuti arus air, yang hanya mengalir mesra.
Tapi berlayarlah dengan hati nuranimu.
Tarik kuat-kuat penyangga kapalmu, berlayarlah..
Tapi setelah itu jangan lupa,kembalilah.... karena mereka membutuhkan Nahkoda handal sepertimu.

Jumat, 08 Februari 2013

Adzan menggema dari seorang santri salafiyah


Adzan menggema dari seorang santri salafiyah

Rabu sore 30 Januari 2013


Mendung sudah terasa di langit bagian barat daya, saat itu baru jam 3 sore tapi sejauh mata memandang seperti sudah jam 6 sore, karena indra peras itu lah yang membuat suasana seperti pada hari-hari sebelumnya. Tiba-tiba grimis kecil mencoba menembus atmosfer yang tak lama kemudian membasahi bumi, masih kecil grimis yang turun sore ini, dingin yang sangat terasa menembus tulangku ga seperti biasanya, apa mungkin karena hujan?
Engga, klo biasanya hujan seperti ini gak membawa rasa dan suasana yang begitu dingin menyayat, saat seperti itulah aku mengantarkan adikku ke penjara, ya tempat dimana orang-oang ingin merubah sikap dan prilakunya. Penjara suci=pesantren tepatnya. Ditengah perjalanan terasa dingin sambil disiram rintikan kecil dengan kilat yang menyambar menggambarkan kemarahannya pada makhluk bumi.
Sampai didepan masjid, aku menurunkan adikku, dan dia minta pamit kepadaku, setelah dia masuk ke pesantren, tiba-tiba aku dipanggil oleh ketua Pimpinan anak cabang IPNU warungpring, kang Kholis namanya, ya dengan senang hati akupun memenuhi panggilannya.
Setelah itu kami saling mencurahkan rasa rinduku karena memang sudah lama sekali kami ga berjumpa, dengan testimoni-testimoni humor ala anak warungpring yang semakin menghangatkan suasana dan yang ga ketinggalan mengkeluh-kesahkan kehidupan.
Kami ngobrol mendiskusikan tentang pembentukan benih-benih IPNU-IPPNU anak cabang warungpring, yang menmyemangatkanku untuk kembali berjuang sekaligus belajar, memperjuangkan bintang sembilanku.
Setelah kami ngobrol panjang+tinggi+lebar=luas, sampailah dipenghujung hari adzan maghrib dikumandangkan oleh sakah satu santri karangtengah, penuh lantunan, gelombang dan yang pasti menghipnotis bagi para pendengarnya, siapa saja yang mendengarnya niscaya hatinya akan terbuka, tertarik oleh jeratan adzan untuk pergi kemasjid jami’ karangtengah.
Shalat khusu’ dan khidmat diimami oleh ust Bisri Mustofa menantu dari romo kyai haji Syahmari Syarif, seorang ulama yang menyebarkan ilmunya di daerah warungpring, setelah shalat selesai dan wiridan khusus ala santri karangtengah, saya pun meninggalkan masjid yang begitu megah, selain dari bangunannya juga karena aura yang dipancarkan melalui para kyai yang ada, para santri yang seringkali melantunkan shalawat membuktikan keta’dzimannya kepada nabi agung, serta para jamaahnya yang selau istiqomah mengikuti perjalanan spiriyual para kyai karangtengah.

KETILANG POLANTAS


KETILANG POLANTAS

Sabtu, 26 januari 2013

Hadirin, kenapa ya aku ko tiba2 pengin nulis, apa karena liburan ato karena ga mau menghapus kenangan?
ya seengganya begitulah..
Ni sebenernya cerita ngeselin tapi rada lucu dikit, klo ga lucu gpp ya, kn lucunya cuman dikit..
Hari sabtu tgl 26 jan ’13 adalah hari sosialisasi (mempromosikan kampus) yang udah jalan dihari ke-8 pada sekolah ke-8 juga. Sosialisasi tepatnya di MAN 1 Pemalang, lha ko satu? Kan gada MAN 2,3 ato 4, yah MAN Pemalang Cuma satu..
Pagi hari sebelum berangkat aku mandi seperti biasanya, karena mungkin udah kebiasaan anak kota mandi pagi2 apalagi klo ada acara, ya kan?
Mandi, gosok gigi, bersiin idung dll.
Sarapan, mnta uang bensin, mnta kunci mtor dll.
30 menit sebelum jalan, q sms patnerku yang biasanya boncengan ma aku, aku sms banyaaak bgt nanyain brangkat ga, udah siap blom, (tp ga nanyain udah makan blom) ga ada balesan, ya udah terahir aku sms, “kamu siap2 dirumah aku otw kerumahmu” eh masih blom bales juga, ya udah buat cadangan aku sms temenku yang rada imut dikit, rambutnya bergelombang dan pemalu, mungkin karakter dia melancolos kalee..*ngarang
Sebut aja namanya mejwara guntur genii, ngakunya sih asli bangladesh, taunya asli kreo desa tetangga yang tertutup sama desa cibuyur, q sma, dia siap klo ada yang boncengin, biasalah cowo, udah ga modal motor, ga ngasih uang bensin segala lagi, tapi aku ikhlas memberikan untuknya..hew
Keniatanku udah bulat buat jemput si dewi (patnerku) wlopun sms ga di bales toh aku tau rumahnya jadi langsung samperin aja kerumahnya”pikirku..aku tancap gas, baru setengah perjalanan pas dititik tengah antara rumahku dengan rumahnya tiba2 ketua pelaksana (rasyid) nolfon aku, tengtongtong tengtongtong tengtongtongtongteng (nada dering nokia tone),
Hallo, Aswrb...
Wswrb..
“Cuy udah sampai mana?”
Baru jalan dari rumah ni bang..
“O, sama siapa?”
“Niatnya sih sama dewi, tp dr tadi q sms blom dibales”, mungkin mandi*
“Kebetulan gue tadi telfon, katanya lagi sakit”..katanya sok gaul, emang gaul kali ketua kita..
“yang bner?”
“iya beneran”
“yah, ok deh aku sma mejwara aja”
“ok, hati2 cuy dijalan”
Q putuskan bareng sama mejwara karena beberapa faktor :
1.      Waktu udah mepet
2.      Perlu negosiasi dengan ibunya klo mau ngajak pergi
3.      Temen cowo lebih ngasikin..*kiding @tetantu
Q langsung belok kanan jalan, menuju kerumah mejwara, setelah sampai dirumahnya, ternyata dia blom mandi, blom sarapan, blom ngeteh, blom ngopi..
adaaaaw kacau ini..
Ya udh aku tungguin, ternyata sodara2, mandinya lamaaa bgt, apa karena menunggu pekerjaan yang ngebosenin jadi keliatannya lama..
Hufet, selese mandi, dia pake kemeja hitam yang pada intinya satu minggu full fersion selama sosialisasi BLOM PERNAH GANTIIII atau dicuci ke, *kaga maido,mungkin Cuma punya 1 kemeja kali.xixix
Abis itu sebelom dia mau ngapa2in, aku langsung cabut dari rumahnya meluncur ke seolah MAN Pemalang, dijalan kita cwawakan, slengean, ngomongin cewe dari yang tercantik sampai yang punya indra ke-6,7,8 ato sembilan (dukun) mejwara menyebutnya..haha
Ga tau kenapa klo aku bareng sama dia pasti ngmongin sidia dan sidia, apa jangan2....ah engga, itu Cuma mistis, lagi seru membahas dan mentafsirkan beberapa ilmunya si dukun, eh tiba2 ada yang mau bonceng, dia melambai2kan tangan gitu, kan sebagai mahasiswa yang baik hati dan juga tidak sombong kamipun berhenti didepan orang tersubut..
Q sempet bingung, emang dia ga liat kita itu udah berdua, emang sih si mejwara punya ilmu hwilir sumping yang ga keliatan klo ga pengin diliat.*ngaco,, “dia pake helm, udah siap bonceng?”pikirku.
Q berhenti sejenak memandang wajah melasnya..
Selamat siang” dia menyapaku.
Siang pak, assalamu’alaikum wr.wb” jawabku sembari aku jabat tangannya, ya buat contoh yang baik aja, dimanapun tetap berjabat tangan dan mengucapkan salam ala agama masing2..kwak kwak kwak
Kemudian dia melepaskan jabatan tangannya, selamat siang !! sembari tangannya diangkat dan menunjukan hormat kepadaku ala upacara bendera hari senin..
“Siang pak”,jawabku singkat
“Surat2nya?”
Hah, surat-surat??
ni orang hidup dizaman purbakala kali, 2013 kitu lhooh masih surat2an, yang lain udah punya facebook.com, twitter.com, blogspot.com, hadah kacau..
“saya ga bawa surat pak”
“SIM dan STNK” !! katanya dengan suara agak meninggi tapi tak membuatku gentar, risau apalagi galau..haha
Q tetep tenang wlopun aku tau sidia yang selama ini kirain butuh kemelasanku ternyata POLISI !!
Klo polisis kantor mending aja, ini polisi lalu lintas yang kerjaannya nilangin orang..
Polisi lalu lintas itu ibarat setrika yang memberikan suasana gerah disekujur tubuh selam hayat masih dikandung badan, bikin panas=gerah=esmosi..
Q kasih SIMku, eh dia mintanya STNK, kebetulan STNKku ketinggalandirumah, klo q inget2 baru kali ini q ninggalin STNKku yg biasanya selalu menemanii dan setia bersama dompetku..
“ah, ketinggalan pak”.kataku
“Dia ga bawa”. Celetuk polisi yang tadi melambai-lambaikan tangannya kepadaku
“Bukan pak, STNKnya ketinggalan, bukannya saya sengaja ninggalin atau ga bawa” kataku melas
“ya sama aja!!” katanya
“Kau mau bayar sekarang apa sidang?” sambil menarikku masuk kesamping mobil patroli.
“Kalau bayar sekarang berapa pak?”
“170.000” !!
Hah !! mahal bgt, Cuma gara2 aku lupa bawa STNK??
Wew, emang klo udah lupa semuanya gada yang keinget, ya iyalah masa lupa-inget//
“Kalau  20 gmn pak?”
“apa!!??”
Dia ga terima dengan penawaranku yang tergolong kelas menengah kebawah
“ga bisa, 170 aja ga bisa turun”
Disaat q tawar-menawar atau bernegosiasi masalah STNKku yang lagi selingkuh karena  ga setia nemenin hari ini, Mejwara ternyata sedang browsing “tips-tips ketilang” waaah hebat, tumben kali ini otaknya mulai dipake.gokil tapi rada cerdas.  Lalu petugas pencatatpun menulis semua pelanggaranku, q liatin aja gerak-geriknya, barangkali ada unsur penipuan atau kesalahanku disalahgunakan. Setelah selesai penulis selesai semua tugasnya, dia minta aku tanda tangan dan sebelum q tanda tangan q minta izin buat baca dulu, kalau-kalau ada yang salah,
“nah kan ada yang salah tentang riwayat pendidikanku, aku ini mahasiswa loh pak”gumamku kesal.
“Oh iya, iya, ada yang salah lagi?”katanya.
“ga ada pak” kataku sambil menandatangani surat tilangan.
Sebelumnya polisi itu mau ngasih surat yang berwarna merah kepadaku, tiba-tiba mejwara yang dari tadi browsing mendatangiku,
“eiiiitsss, emang kami minta surat merah pak,?”celetuk mejwara.
“ya ngga sih, tapi ya ini surat tilangan kalian” kata pak polisi.
“engga ah pak, kami minta surat biru aja”celetuknya lagi.
Ternyata dia tau perbedaan antara surat merah dan surat biru,
surat merah = surat tilangan buat orang-orang yang ga ngakuin kesalahannya, di bayar dikantor polisi dan selidik p[unya selidik, kebanyakan masuk ke kantong pak polisi yang nilang tersebut.
Surat biru = surat tilangan bagi orang-orang yang mau mengakui kesalahannya, dan pembayarannya pun lewat bakn, jadi langsung masuk ke kas negara.
Sebelum polisi itu ngasih surat biru, ada polisi yang rada tua menghampiri kita.
“ada apa?” tanya polisi yang rada tua itu.
“dia ga mau dikasih surat merah” kata polisi yang nulis-nulis tadi.
“Udah kasih surat merah aja” kata polisi yang tua.
“engga ah pak, kami minta surat biru aja”kata mejwara memotong komunikasi antara dua polisi.
“mau kemana kalian”kata polisi yang tua itu.
“kami mau sosialisasi Perguruan tinggi Negeri pak, kebetulan sekarang jatahnya ngasih materi ke MAN Pemalang pak” kataku.
“O, emang kamu mahasiswa mana?” katanya lagi.
“UIN Jakarta pak”jawabku.
”Ya udah, kasih aja surat biru, tapi dengan denda maksimal 500.000” kata polisi tua kepada petuga penulis.
“apah !!!, mahal banget pak”kataku membantah.
“iya, ni kamu liat sendiri denda kalau ga bawa STNK” kata pak polisi sambil menunjukan buku pelanggaran lalu lintas.
“Iya, tapi jangan kemahalan pak” kataku dengan muka melas.
“gini, kalau tadi kamu mau surat merah, kami itu bisa bantu, tapi kamu mintanya surat biru, jadi ga bisa bantu”kata pak polisi memanfaatkan rasa sombongnya, ya mungkin dikira aku akan mengikuti ajakannya, tapi sori ya pak..aku ini imannya udah kuat, dikuatkan lagi oleh browsingan dika n q juga sempet sms temenku, ya hasilnya sama ‘surat biru’.
“Kalau surat merah berapa pak?”tanyaku.
“surat merah kami bisa bantu 50%, jadi denda kamu Cuma 250.000 aja”katanya.
“ah, engga deh pak, kami minta surat biru aja.”kataku sedikit menantang.
“ya udah kasih surat biru aja, biar tau rasa mereka di denda setengah juta”katanya kesal kepada kami.
“ok pak,” jawabku ringan.
Kirain dengan statusku sebagai mahasiswa bakal ada keringanan harga atau potongan, malah kalau kita melotot dia akan melotot balik. polisi itu ternyata ga Cuma kepala dan perutnya yang gede, tapi omongannya juga gede.
Kalau tadi aku mau mengikuti sarannya yang ga jelas dan ruwet banget, yang katanya dibantu 50% ya kami bayar segitu,dan banyak juga yang masuk ke kantong pak polisi, apa semuanya? -_-
Tapi kami minta surat biru, ternyata denda paling gede itu cuma 50.000 sobat..
Setelah kami mendapatkan surat biru itu, kami menuju ke polisi yang dari tadi mondar-mandir pake motor nyari-nyari orang barangkali ada yang kabur atau puter balik.
“pak, anterin kami ke MAN Pemalang dong pak, uang kami udah nipis ni”kataku sambil pasang muka melas lagi semelas-melasnya.
“maaf de, bapak juga lagi ada tugas, MAN Penalang kan jauh, kawatir dicariin nanti sama pak bos” kata polisi itu.
Ya udah deh, dengan menipisnya duit dari kantongku, akupun memutuskan buat naik bis. Tapi sembari nunggu bis karena lama, kamipun iseng-iseng ngedeketin pelajar yang ketilang tadi.
“waw, banyak bgt pelanggarannya”kataku
“Iya mas”jawabnya lesu.
Emang banyak banget, gada SIM, STNK, ban kecil, motor ceper, ga ada spion, spido meter mati, tambah lagi sedang berlangsungnya jam pelajaran. Hadduuuh, ga tau deh nantinya mau diapaik dua anak penerus bangsa itu.
“emang kena berapa?”tanyaku.
“blum tau mas, masih ditulis tuh pelanggaranku”jawab salah satu pelajar tadi.
“Oia, nanti kalau udah ditulis semua, kamu baca ulang algi barangkali ada yang kurang pas kamu tawar aja kepolisinya,baru ditandatangani sama kamu dan mintalah surat biru karena surat biru itu kamu mau ngakuin kesalahan”kataku dengan pandangan sok senioritas biar dia terkontaminasi dengan ucapan kebenaranku.
“eh kami Cuma nyaranin, kalau ditilang mintalah surat biru apapun yang terjadi dan dimanapun anda berada.ok” bisikku lirih.
“Iy,iya mas” katanya masih lesu, apa belum sarapan atau trauma diberhentiin polisi.
Ternyata ada yang tau tentang perbincangan kita, kita diusir dari gerombolan para manusia yang tertilang tadi. Kami pun kepinggir jalan, 5 menit berlalu, emang nunggu itu terasa bnget bosennya, padahal baru 5 menit tapi, waduuh males banget.
“Kalau ga da bis kita ndayak aja ok dik” kataku kepada mejwara.
“aku mah ok.ok aja”katanya singkat.
Ndayak = Mbonek= memperhentikan truk atau mobil pick up dengan tujuan dikasihani dan diboncengin.
Lama juga ga da truk sampai ada satu bis berwarna unyu, eh ungu yang bisa mengantarku ke Pemalang. Kami pun naik, tapi ga dapet tempat duduk, ah sial..
Setelah di dalem, kami ditanyain sama ibu-ibu yang ada di dalem..
“ketilang ya de?” kata ibu-ibu itu.
“iya bu,”jawabku.
Kami ngobrol ngidul-ngalor diskusi, musyawarah dan rapat bertemakan ketilang yang dilaksanakan didalem bis bersama para penumpang yang ada di pojok kiri belakang.
Akhirnya 15 menit kami sampai di pemalang dan dijemput sama temenku.
-curhatan anak IMPP-J waktu perjalanan sosialisasi ke MAN Pemalang.
Terimakasih kepada:
o   Semua pengurus IMPP-J beserta anggotanya
o   Ketua pelaksana (Faur Rasyid)
o   Semua tim sosialisasi 2013
o   Motor supra X sama helm cakilku dan SIM yang udah berani ngorbanin nuker motor
2 minggu nginep di kantor polisi.
o   Yang masuk naskah :
-          @Mejwarajr
-          @ Tetantu
-          @Faur Rasyid
-          @Zaenunnuman
-          Dan pak polisi yang lemah lembut serta dibanggakan oleh keluarganya sendiri.

Maaf kepada semua pihak yang aku kambing hitamin, yang salah maupun yang benar, yang tau ceritanya dan aku ga masukin kedalam naskah.hee