‘IDUL
ADHA
Fasolli lirobbika wanhar,
Bersholatlah kepada tuhanmu dan berkurbanlah.
Apa itu tujuan berkurban?
Dahulu, nabi ibrahim disuruh
untuk menyembelih putranya,Ismail lewat mimpi-mimpinya. Kemudian nabi ibrahim
bertanya pada ismail “nak, ayah diperintah oleh Allah untuk menyembelih kamu?
“tidak apa-apa ayah, kalau itu
memang perintah langsung dari Allah, saya akan senang”. Ismail kecil sudah bisa mencerna perintah
Allah, kalau itu untuk mendekatkan diri kepada Allah. Hari itu dilaksanakanlah
penyembelihan, ketika mau disembelih Allah menggantinya menjadi seekor domba
dan nabi ismail diangkat oleh Allah, subhanallah.
Kemudian beliau berpuasa tarwiyah puasa karena masih ragu,
kemudia beliau puasa arafah untuk meyakinkan hati bahwa perintah ini memang
benar datangnya dari Allah.
Ternyata banyak poin didalam
perintahNya, Qurban dalam bahasa arab
yg berawal dari madhi Qaraba-Yuqorribu-Qurbanan yg berarti mendekatkan. Qurban
disini maksudnya adalah ibadah dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah dan
mengeluarkan sedikit harta kita untuk saling berbagi dengan sesama. Korban yang ada dibahasa indonesia yaitu
-pemberian untuk menyatakan kebaktian- Karena memang kata serapan ini maknanya
sangat dekat dengan kata aslinya.
Kita berikan apresiasi kepada
beliau yang sudah berkurban baik yang baru sekali maupun setiap tahun, karena
sudah mau mengeluarkan persembahan kebaktian kepadaNya. Muslimin diindonesia
khususnya,sangat semangat dalam usaha untuk berbakti kepadaNya, seperti
berangkat Haji ke baitullah yang setiap tahun jamaahnya digolongkan paling banyak,
begitu juga dengan ibadah berkurban.
Esensi hari raya besar itu apa?
Hari raya yang kita jalani
akir-akhir ini sudah berbeda jauh dari tujuan utama, apa sebenarnya hari raya
itu?
Apakah hanya berpakaian rapih,
mengikuti shalat di lapangan SC UIN, berkurban dan nyate-nyate?
Itu hanya sunnah dan cover dihari
raya saja. Banyak ko yang dibela-belain pulang kampung hanya untuk mengikuti
shalat ied.
K.H Mustafa bisri berkata, aku
bisa saja ber-ied setiap hari. Karena
memang ied itu menurut beliau adalah usaha untuk mensucikan diri, nlungsumi kata orang jawa. Mensucikan
diri dari noda-noda hitam. Dosa yang kita perbuat selama setahun sebelumnya.
Begitupun di basecamp
IMPP-Jakarta, anak-anaknya sudah memahami esensi ber ied, karena kalau bisa dilakukan setiap hari kenapa tidak?
Pagi itu temen-temen penghuni
basecamp sudah bangun mulai jam 5, namun Mba faiqoh pagi itu bangun setengah 6
pagi, dia bingung saat temen-temennya sudah siap untuk mengikuti shalat ied
semua, namun dia senyum-senyum sendiri
dia memikirkan bahwa mereka baru mengikuti shalatnya saja, namun dia
sudah menemukan esensi ied itu sendiri, melakukan ied setiap hari.
Begitupun dengan shalat, puasa
dan haji. Sholata sira sa’ njabane
shalat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar